Tiba-tiba posting setelah sekian lama menghilang, hahaha kebiasaan nih, kalau ada maunya aja baru muncul *ihikk. Setelah setahun lebih menikah, bahagia dan sedih ganti-gantian menghampiri. Jadi sebenarnya ini mau cerita tentang apaan sihhh? Kok basa basi banget hihihi...
Kali ini aku pengen berbagi tentang doa yang akhirnya jadi nyata, tentang rasa pasrah dan bersyukur. Yang pasti tentang apa yang sangat diharapkan hampir semua ibu-ibu muda. Dan ini bakal jadi cerita yang lumayan panjang, jadi siapin cemilan jika perlu hihihi...
Biar lebih mudah bacanya, aku bagi per bulan aja ya.
1. Mei - Juli 2015
Bulan-bulan pertama menikah. Belum kepikiran soal punya anak. Ada sih kadang jadi pembicaraan sama suami, tapi bukan pembicaraan serius. Maklum masih pengantin baru, auranya pengen berduaan terus *upsss. Bulan-bulan ini haidku mulai kacau, mulai nggak teratur. Telat haid sampai beberapa minggu. Pernah sih sampai GR kirain hamil, sampai udah nyoba test pack segala, tapi nihil. Ada perasaan kecewa, tapi yaah lewat gitu aja, masih nggak terlalu dipikirin. Pokoknya tiap telat haid, bawaannya gatal terus pengen test pack. Kadang-kadang kalau lagi rajin, aku juga minum susu Prenagen Esensis. Tapi nggak teratur banget, suka-suka aja kapan maunya hehehe..
2. Agustus - September 2015
Selama dua bulan ini harus jauh-jauhan sementara dari suami hiks... Bayangin, status masih pengantin baru tapi harus pisah beda pulau T_T. Oke, nggak apa-apa deh demi karir dan gaji yang lebih besar *ngelirik suami, nggak apa-apa deh cuma dua bulan aja.
Jauh dari suami siklus haid malah tambah kacau, telat haid sampai 69 hari! Rekor haid terpanjangku, bayangin selama dua bulan baru dapat haid. Awalnya sempat curiga, jangan-jangan hamil. Tapi pengalaman mengajarkan segalanya, nggak boleh GR. Nah ternyata benar, haid datang setelah hari ke 69, menjelang hari-hari terakhir mau bertemu suami *ayeeeee :p hahahaha...
3.Oktober - Desember 2015
Udah mulai konsen mikirin pengen banget punya anak. Pakai banget. Udah mulai sering baca-baca internet tentang gimana caranya bisa cepat punya anak. Udah mulai sering ditanyain sama keluarga ataupun kenalan pas nggak sengaja ketemu, 'udah punya anak?'. Aihhh rasanya nusuk banget pertanyaannya, entah kenapa. Tapi aku bawa santai aja, nggak mau terlalu ambil pusing. Anggap aja setiap pertanyaan, sebenarnya doa buatku dan suamiku.
Sekitar bulan November, aku dikirimin jamu Sehat Rahim 'Sabdo Palon' setelah berkonsultasi sama temanku yang lagi program hamil juga (sebenarnya dengan agak sedikit memelas sih minta dikirimnya hihihi...). Anaknya udah 4 tahun, dan selama itu dia nggak pernah pakai KB. Setelah minum jamu ini, berhasil dan hamil padahal udah 4 tahun nunggu. Aku dikirimin 5 bungkus jamu yang aku sendiri bingung aturan minumnya. Kata temanku, dia minumnya cuma seminggu sekali, waktu tukang jamu datang. Saking sok tahunya, aku berinisiatif minum jamu ini tiap hari hahaha...
Dan sumpaaaah, jamunya nggak enak banget rasanya, pahit plus berasa terus dilidah. Isinya bubuk yang dicampur sama air hangat. Tapi apapun bakal kulakuin kalau memang manjur *fighting. Masalah datang waktu jamu Sehat Rahimnya sudah habis, dan di kotaku nggak ada satupun toko obat yang jual. Aishhhh, masa mesti minta kirim lagi. Nggak enak, soalnya dikirimin gratis sih hihihi... Kalau ditanya efek yang aku dapatin setelah minum jamu ini sih, kaya nya nggak ada deh, hahaha minumnya aja cuma 5 bungkus.
Puji Tuhan, setelah setahun lebih menikah akhirnya diberi kepercayaan dari Tuhan. Rasa syukur luar biasa kami pajatkan, karena kami yakin Tuhan pasti mendengar semua doa-doa kami. Sungguh, Engkau maha baik.~
- 9:02 PM
- 0 Comments